Dalam konteks pengambilan keputusan yang melibatkan risiko tinggi, seperti investasi spekulatif atau terutama perjudian online, kurangnya Kontrol Diri adalah jaminan pasti menuju kerugian besar. Pola perilaku emosional, yang didorong oleh euforia saat menang atau keputusasaan saat kalah, selalu mengesampingkan logika dan manajemen risiko yang sehat. Kontrol Diri yang lemah membuat individu rentan terhadap siklus buruk yang dirancang oleh platform perjudian itu sendiri. Membangun Kontrol Diri yang kuat adalah satu-satunya benteng pertahanan paling efektif melawan jebakan kerugian finansial yang parah dan konsekuensi psikologis yang ditimbulkannya.
Ancaman Chasing Losses dan Tilt
Dua kondisi emosional yang paling merusak dalam aktivitas berisiko adalah chasing losses dan tilt.
- Chasing Losses (Mengejar Kerugian): Ini terjadi ketika seseorang yang baru saja kalah memutuskan untuk bertaruh lebih besar dan lebih sering, dengan keyakinan irasional bahwa mereka harus “membalikkan keadaan.” Kontrol Diri yang hilang membuat seseorang mengabaikan batasan anggaran, seringkali menggunakan dana yang seharusnya untuk kebutuhan vital, dan bahkan berani mengambil utang baru.
- Tilt: Ini adalah keadaan marah, frustrasi, atau emosi negatif lain yang mengaburkan penilaian logis, membuat keputusan menjadi semakin buruk. Seorang pemain yang sedang tilt mungkin bertaruh di luar batas yang ditetapkan, mengubah strategi yang telah direncanakan, atau tetap bermain meskipun tanda-tanda kelelahan sudah jelas.
Menurut data yang dirilis oleh Lembaga Riset Perilaku Keuangan Indonesia pada 25 September 2025, lebih dari kasus kebangkrutan pribadi akibat kegiatan berisiko tinggi dipicu oleh keputusan yang diambil dalam kondisi chasing losses dalam waktu kurang dari jam setelah kerugian awal.
Strategi Psikologis untuk Membangun Kontrol Diri (Penghentian Aktivitas)
Membangun Kontrol Diri adalah upaya psikologis yang harus dimulai dengan pengakuan dan pembatasan akses. Jika seseorang menyadari bahwa pola emosionalnya memicu kerugian finansial dan masalah psikologis (seperti stres dan depresi), langkah-langkah drastis harus diambil.
- Penerapan Batas Waktu dan Keuangan yang Mutlak: Tentukan batas kerugian yang tidak dapat dinegosiasikan. Setelah batas tersebut tercapai, berhenti total. Jangan pernah beraktivitas lebih dari menit per sesi.
- Waktu “Pendinginan” (Cool-Down): Ketika emosi mulai memanas (detak jantung meningkat, perasaan marah muncul), segera tinggalkan perangkat (laptop atau ponsel) dan lakukan aktivitas fisik ringan selama minimal menit.
- Memutus Akses: Salah satu bentuk Kontrol Diri terkuat adalah memutus akses secara fisik. Ini bisa berupa memblokir situs, menghapus aplikasi yang memicu perilaku berisiko, dan berbicara jujur kepada keluarga mengenai masalah tersebut.
Perlu ditekankan, Kontrol Diri yang paling efektif adalah memilih untuk tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan yang telah terbukti menimbulkan kerugian sosial dan finansial yang masif. Pemerintah, melalui Badan Pencegahan Kejahatan Siber Nasional, terus mengimbau masyarakat untuk menjauhi judi online karena statusnya yang ilegal dan sanksi pidana yang menyertainya. Mendapatkan bantuan profesional, seperti konseling, dapat sangat membantu dalam mengembalikan Kontrol Diri yang hilang.